A. JUDUL : OPTIMASI
PENCAMPURAN BATUBARA BEDA KUALITAS UNTUK MEMENUHI KRITERIA PERMINTAAN KONSUMEN
DI PT ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN.
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Batubara merupakan suatu lapisan yang padat,yang pembentukannya dan
penyebarannya dapat terjadi secara horisontal maupun vertikal,dan merupakan
suatu lapisan yang heterogen. Oleh karena sifatnya yang heterogen ini maka
batubara mempunyai kualitas yang berbeda-beda meskipun tempat terbentuknya
terdapat pada satu tempat. Dengan adanya beda kualitas ini agar batubara yang
mempunyai kualitas rendah dapat dimanfaatkan, maka dilakukan kegiatan blending
atau pencampuran antara batubara kualitas tinggi dengan batubara kualitas
rendah. Oleh karena sifatnya yang heterogen ini maka penulis tertarik untuk
meneliti percampuran yang tepat antara batubara kualitas tinggi dengan batubara
kualitas rendah untuk memenuhi kebutuhan batubara sesuai dengan kriteria yang
diinginkan oleh konsumen dengan memperhatikan 6 parameter dari batubara yaitu :
kandungan air bawaan,kandungan abu,zat terbang,karbon tertambat,kandungan
sulfur,dan nilai kalor.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan yang tepat antara
batubara kualitas rendah dengan batubara kualitas tinggi untuk di blending
sehingga didapatkan kualitas batubara sesuai yang diinginkan oleh konsumen.
D. DASAR
TEORI
1.
Genesa Batubara
Batubara adalah batuan sedimen
yang terbentuk dari sisa-sisa macam tumbuhan yang merupakan material
organik dan telah mengalami dekomposisi atau penguraian oleh adanya proses
biokimia dan geokimia sehingga berubah baik sifat fisik maupun sifat kimianya.
Genesa batu bara berdasarkan tempat terjadinya
dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Teori Insitu
Bahan-bahan pembentuk lapisan batubara
terjadinya ditempat dimana tumbuh-tumbuhan itu berada (terjadi di tempat itu
juga) yang mempunyai ciri-ciri sbb : Penyebarannya luas,dan kualitasnya baik
(karena kadar abunya rendah).
2.
Teori Drift
Bahan-bahan pembentuk lapisan batubara
,terjadinya ditempat lain dari tumbuh-tumbuhan asal itu berada karena sudah
tertransportasi,yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ; penyebarannya tidak
luas tetapi banyak, kualitasnya kurang baik karena banyak mengandung pengotor.
2.
Parameter Kualitas Batubara
Untuk mengetahui kualitas dari batu bara maka dapat diketahui dengan
menggunakan parameter-parameter dari batubara. Parameter-parameter dari
batubara adalah sbb :
1.
Kandungan Air.
Kandungan air dalam batubara secara
umum ada dua yaitu air permukaan (free moisture) dan kandungan air bawaan
(inherent moisture). Kandungan air permukaan secara mekanisterdapat dalam
permukaan dan retakan-retakan serta kapiler-kapiler besar (makro kapiler)
batubara dan mempunyai tekanan gas normal. Jumlah kandungan air bebas secara
prinsip tergantung dari kondisi yaitu dari lembab sampai kering. Hal tersebut
juga tergantung dari penambangan ,benefisiasi ,transportasi,penanganan dan
penyimpanan juga distribusi ukuran butirnya.
Kandungan air bawaan berada pada mikro
pori, yang mempunyai tekanan lebih rendah dari tekanan uap normal. Kandungan
air bawaan ini penting diketahui,karena dapat digunakan untuk mengindikasi
peringkat batubara . Batubara makin tinggi kandungan air bawannnya,peringkatnya
makin rendah.
2.
Kandungan Abu.
Seperti telah diketahui bahwa
kandungan Batu bara terdiri dari 3 unsur yaitu : air,material batu bara (Coal
matter) dan material bukan batu bara (mineral matter).
Mineral matter terdiri atas 2 macam
yaitu mineral matter bawaan (inherent mineral matter) serta material mineral dari
luar batu bara (extraneous mineral matter). Inherent mineral matter berhubungan
dengan tumbuh-tumbuhan yang hidup di rawa-rawa dan sulit dipisahkan dari batu
bara,biasanya berjumlah 0,5 – 1,0 %. Extraneous Mineral Matter terjadi saat
terambil waktu penambangan (parting), yang terbawa waktu terjadi banjir ke
lapisan batubara pada waktu pembentukannya. Extraneous Mineral Matter dapat
dipesahkan dari batubara dengan proses pencucian.
Jika Batubara dipanaskan maka mineral
matter tersebut akan mengalami perubahan secara kimia menjadi abu.
Perubahan secara kimia tersebut antara
lain sebagai berikut :
·
Kehilangan
air dari senyawa-senyawa yang mengandung hidrogen
·
Kehilangan CO2
dari karbonat.
·
Oksidasi FeS2
menjadi besi sulfida dan magnesium oksida.
·
Penguapan dan
penguraian dari alkali chloride.
Secara umum untuk memperkirakan jumlah
mineral matter dapat dicari dengan menggunakan rumus sbb :
MM = 1,1 x Kandungan Abu
Atau
MM = 1,08 + 0,55 S
Ket :
MM =
mineral matter
A =
Kandungan abu
S =
Kandungan sulfur
3.
Zat Terbang.
Zat terbang terdiri dari Combustible
gasses (gas-gas yang mudah terbakar) seperti gas hidrogen, CO, dan CH4
serta gas-gas yang dapat dikondensasikan seperti tar dengan sejumlah kecil
gas-gas yang tidak terbakar seperti CO2 dan air yang terbentuk
karena hasil dehidrasi dan kalsinasi.
Zat terbang juga dapat digunakan sebagai ukuran untuk
menentukan peringkat batubara.
Pengaruhnya dalam preparasi batubara
adalah jika kandungan zat terbang tinggi (>24 %) maka batubara akan mudah
terbakar. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya batubar tidak dilakukan
penggerusan terlalu halus,karena sangat berpotensi untuk mudah meledak.
4.
Karbon Tetap (Fixed Carbon).
Sebagai komponen dari analisa
proksimat, Fixed Carbon dihitung dari
FC =
100 – ( A + VM + IM ).
Rasio Fixed carbon dengan Volatile
matter (zat terbang) disebut dengan “FR” (Fuel Ratio). FR juga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menentukan peringkat batubara.
5.
Nilai Kalor.
Nilai kalor dari batubara merupakan
jumlah panas dari komponen yang terbakar seperti karbon, hidrogen, dan sulfur
dikurangi dengan panas reaksi eksotermis atau endotermis yang terjadi dari
pembakaran komponen pengotor.
6.
Kandungan Sulfur.
Sulfur merupakan zat pencemar,maka
adanya sulfur yang tinggi sangat tidak dikehendaki.
Ada 3 macam bentuk sulfur yaitu :
·
Pyritic
Sulfur (FeS2) biasanya berjumlah 20 – 80 % dari total sulfur dan
berasosiasi dengan abu batubara.
·
Organic
Sulfur biasanya berjumlah relatif dan bervariasi antara 20 – 80 % dari total
sulfur. Sulfur Organik terikat secara kimia dengan substansi atau zat-zat lain.
·
Sulphate
sebagaian besar terdiri dari kalsium sulfat dan besi sulfat.
3.
Blending.
Blending atau pencampuran adalah penggabungan atau penimbunan secara
bersamaan dan terus menerus dalam waktu tertentu dari dua atau lebih material
(batubara beda kualitas), yang dianggap mempunyai komposisi yang konstan (parameter
kualitas konstan) dan terkontrol proporsinya.
Dalam hal ini pencampuran dilakukan terhadap
batubara yang berbeda kualitasnya,sehingga kualitas batubara hasil campuran
merupakan perpaduan dari semua parameter kualitas batubara yang dicampur atau dengan kata lain batubara dengan
kualitas rendah akan menjadi lebih baik dan dapat memenuhi batasan-batasan persyaratan
untuk memenuhi permintaan konsumen.
Pencampuran batubara dilakukan terhadap batubara yang terdiri dari dua jenis kualitas batubara pada area
penimbunan tersebut dengan perbandingan
tertentu sehingga didapatkan hasil blending atau pencampuran yang sesuai dengan
permintaan konsumen.
Pencampuran batubara supaya didapatkan hasil yang
sesuai dengan yang diinginkan dengan
komposisi yang seragam dan homogen
,secara teorotis parameter kualitasnya campurannya dapat dideteksi dapat
didekati dengan persamaan sbb :
Kc
=
Xc
= X1 + X2 + ... +
Xn
Keterangan :
Kc = Kualitas batubara campuran.
Xc = Berat total batubara
campuran.
K1,K2,...,Kn = Kualitas dari masing-masing
batubara yang akan dicampur.
X1,X2,...,Xn = Berat dari masing-masing batubara yang
akan dicampur.
E.
PENYELESAIAN MASALAH.
Untuk
menyelesaikan masalah ini maka yang
dilakukan adalah sebagai berikut 1.Pengumpulan Data
a.
Data-data yang berhubungan dengan penelitian, yang meliputi antara
lain:
·
Data curah hujan.
·
Data cadangan batubara.
·
Data kualitas umum batubara
·
Data kualitas batu bara yang
diinginkan oleh konsumen
·
Data jumlah produksi batubara
berdasarkan kualitasnya.
·
Data kualitas batubara
dilapangan.
2.
Analisa
Analisa dilakukan di Laboratorium untuk mengetahui kualitas dari batubara tersebut dan mencari komposisi blending yang
tepat dari data-data yang ada.
F.
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Studi Literatur
Dalam hal ini dilakukan
dengan menggabungkan antara teori dengan data-data di lapangan, adapun bahan-bahan diperoleh
dari Instansi yang terkait dengan penelitian ini dan perpustakaan kampus dan
daerah yang mana dapat berupa :
a. Literatur
b. Brosur-brosur
c. Karya-karya ilmiah,dll.
2.
Penelitian Langsung di lapangan
Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
a. Observasi lapangan
Yaitu dengan melihat
langsung kondisi lapangan daerah penelitian, luas serta kesampaian daerah serta
mencocokkan dengan data-data yang diperoleh.
b. Pengambilan conto
dilapangan.
Yaitu dengan mengambil conto yang ada
dilapangan untuk nantinya dianalisa di laboratorium.
c.
Cek kembali perumusan masalah
Yaitu
dengan menyesuaikan data-data yang diperoleh agar apa yang telah di dapat
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk masalah yang akan dipecahkan.
3.
Pengambilan Data
Dalam penelitian ini
pengambilan data diperoleh dari :
·
Perusahaan yang bersangkutan,
baik melalui para karyawan secara lisan maupun dokumen.
·
Instansi yang terkait, seperti
P3TM dan pusat informasi lainnya
·
Perpustakaan, baik perpustakaan
kampus UPN “Veteran” maupun perpustakaan daerah.
4. Akuisisi Data
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data,
diantaranya :
·
Pengumpulan dan pengelompokan
data
·
Menghitung jumlah data dengan
metode statistik
5.
Mengolah Data
Data-data yang telah diperoleh akan
diolah, sehingga masalah yang ada dalam hal ini komposisi blending yang tepat
dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Charles G. Schofield
“Homogenization/Blending System Design And Control For Mineral Processing”, 1st
Edition,Trans Tech Publication, Clausthere Zellerfeld Federal Republic of
Company, 1978.
2. H.C. Rance, “Coal Quality
Parameters and Their Influence In Coal Utilization” Shell International
Petroleum Co.Ltd.
3. Samuel,M.C, Element Of Practical
Coal Mining”, SME,AIME, Inc, New York, 1973.
4. Sukandar Rumidi ,Ir ,Msc, Phd ,
“Batubara Dan Gambut “ Gajah Mada University, Press, 1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar